Blog Berita >> blogberita.net |
Lelaki tertua di dunia usia 113 tahun meninggal Posted: 19 Jun 2009 11:01 AM PDT
Lelaki tertua di dunia usia 113 tahun meninggal Pria tertua di dunia asal Jepang, Tomoji Tanabe, telah meninggal dunia. Warga Jepang lebih panjang umurnya dibandingkan penduduk negara lain karena diet nasi dan ikan. Berita yang dikutip Blog Berita Dot Net dari koran Inggris, Telegraph, menyebutkan Tanabe meninggal karena penyakit jantung yang kronis. Ia wafat di rumahnya, disaksikan oleh anggota keluarganya. “Pak Tanabe adalah simbol Kota Miyakonojo, dia memberikan semangat kepada banyak warga di sini,” kata walikota setempat. Saat merayakan ulang tahun ke-113 pada 18 September tahun lalu, Tomoji Tanabe mengatakan bahwa resep berusia panjang adalah karena dia menjalani diet dan menghindari rokok, minuman beralkohol, dan makanan ringan atau cemilan. Menurut kantor berita AP, pada tahun 2008 sebanyak 36 ribu penduduk Jepang memiliki usia lebih dari 100 tahun, di mana sebagian besar di antaranya adalah perempuan. Tomoji Tanabe mempunyai delapan orang anak, 25 cucu, 53 cicit, dan enam piut. Usianya hingga meninggal: 113 tahun 274 hari. |
Ismed Hasan Putro & Denny J.A sama-sama bodohi rakyat Posted: 19 Jun 2009 09:26 AM PDT
Ismed Hasan Putro & Denny J.A sama-sama bodohi rakyat Tolak pemilihan presiden 1 putaran, ajak Ismed Hasan Putro. Dukung pilpres satu putaran, kata Denny J.A. Kedua aktivis ini jangan dipercayai penuh. Mereka memihak capres tertentu tapi berlagak membela kepentingan masyarakat umum. Dua iklan berformat animasi flash di situs Rakyat Merdeka pada Jumat, 19 Juni 2009, membuatku senyum-senyum. Di sebelah kiri terpampang foto Koordinator Nasional Solidaritas Masyarakat Peduli Demokrasi [SMPD] Ismed Hasan Putro dengan judul iklan TOLAK PILPRES SATU PUTARAN, Indonesia milik rakyat, bukan milik lembaga survey. Nah, di sebelah kanan ada iklan dengan ukuran hampir sama dari Direktur Eksekutif Lembaga Studi Demokrasi [LSD] Denny J.A yang berbunyi PILPRES SATU PUTARAN SAJA. Walaupun tidak menuding dengan tegas, tapi dengan mudah kita paham bahwa SMPD sedang menyentil LSD. Perbedaan kedua iklan ini ialah, SMPD tidak mendukung capres tertentu dalam iklannya, sementara LSD dengan tegas memajang foto capres SBY. Begini intisari iklan Ismed Hasan Putro itu:PRO — “Sejatinya lembaga survey bekerja untuk mencerdaskan rakyat, bukan monster untuk mendikte rakyat agar memilih capres tertentu. Pers adalah ruang publik, bukan ruang penguasa. Demokrasi jangan dinilai dengan rupiah.” Kalau pesan ini aku setuju. Sangat setuju. KONTRA — Tapi kemudian ada bunyi iklan Ismed yang kunilai sebagai sesat dan membodohi publik. “Memaksakan pilpres satu putaran bukan hanya menciderai nilai demokrasi, tapi juga mengecoh akal sehat. Karenanya kita tolak pilpres satu putaran.” Bah, bah, maccam mana-nya kau, Pak Ismet! Justru pernyataanmu itulah yang mengecoh akal sehat, sama dengan ucapan capres Jusuf Kalla di televisi kemarin yang juga kutulis di Twitter. Demokrasi apa yang diciderai kalau memang nanti presiden bisa terpilih hanya dalam satu putaran? Kalau memang sebagian besar rakyat memilih Megawati misalnya, atau SBY, atau JK sehingga tidak perlu pemilihan putaran kedua, apa yang dicederai? Demokrasi apaan? Demokrasi menurut selera dan ukuran pribadimu barangkali. Justru iklanmu yang mengecoh akal sehat, Pak Ismet. Iklan yang memalukan dan “gampang dibaca”. Yang ini kutipan iklan Denny J.A:PRO — “Kita semua masih menghadapi krisis ekonomi dunia. Jika pilpres berlangsung dua putaran, ketidakpastian politik akan lebih lama.” Aku sependapat dengan hal itu. Tidak seperti ucapan Jusuf Kalla di televisi, yang dengan tersenyum mengatakan pemilihan sebaiknya dua putaran meskipun biayanya mahal, sampai Rp4 trilliun, “Jangan sampai rakyat salah memilih pemimpinnya.” Maksud JK, harus dua kali memilih dulu baru rakyat tidak salah pilih? Justru ketika memilih ulang itulah rakyat lebih potensial untuk dipengaruhi dengan cara-cara kotor. KONTRA — “Satu putaran saja. Nomor 2, SBY-Boediono. Berdasarkan riset Lingkaran Survei Indonesia, pasangan SBY-Boediono potensial untuk menang satu putaran.” Secara pribadi aku juga pendukung SBY. Tapi aku tidak setuju apabila Denny J.A memakai lembaganya, baik LSI maupun LSD, untuk mendukung SBY. Sebab selama bertahun-tahun lembaga survei Denny J.A telah bekerja secara independen, sering tampil di Metro TV mengupas demokrasi secara netral, tapi kemudian sekarang lembaga ini dimanfaatkan untuk kepentingan satu capres saja, SBY. Mengapa tidak ganti nama saja menjadi Lembaga Survei Pesanan SBY atau Lembaga Survei Khusus Partai Demokrat. Sesungguhnya kampanye kedua aktivis ini untuk mendukung dan menolak pemilihan presiden satu putaran tidak perlu dilakukan, dan gampang dimengerti sebagai “ada maunya”. Kalau memang rakyat memberikan suara mayoritas untuk satu capres lalu menang telak, ngapain Ismed sewot harus dua putaran? Kalau sebaliknya suara rakyat nanti adalah suara abu-abu yang “tak jelas”, Denny J.A pun jangan komplain bila pilpres dilakukan dua putaran. Jadi semuanya tergantung rakyat. Tidak perlu iklan kalian itu! Menurutku kedua aktivis ini, baik Denny JA maupun Ismed Hasan Putro, sedang membodohi publik dengan merek kecap DEMI DEMOKRASI. Paoto-otohon istilah halak hita orang Batak. Ngotak’i bae kata wong kito galo di Palembang. |
You are subscribed to email updates from Blog Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Inbox too full? | |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar