Berita dan bukan berita |
- Berita dan bukan berita
- Cara mudah menangkap hantu
- Teroris Noordin menyaru wanita, terjepit di kamar mandi saat ditembaki Densus 88
Posted: 08 Aug 2009 09:23 AM PDT Artikel ini akan memberi gambaran kepada awam, orang-orang yang bukan pekerja pers, bagaimana dapur redaksi media mendefinisikan berita. Segala hal bisa jadi berita, tapi tidak semua hal layak diberitakan. Berita tidak harus penting dan tidak harus menarik. Berita menurut Kompas bisa dianggap bukan berita oleh Republika. Oleh Jarar Fendi Siahaan — www.blogberita.net Dari kaca mata jurnalistik, berita adalah informasi yang telah disiarkan untuk publik. Sebuah informasi genting dan penting belum akan disebut sebagai berita apabila belum diterbitkan di koran, majalah, atau situs Internet, disiarkan di radio atau televisi. Contohnya begini. Kapolsek Balige mengatakan kepada wartawan, ada seorang lelaki berjenggot mirip teroris Noordin M Top terlihat di sebuah rumah kontrakan. Kabar ini diteruskan si wartawan kepada orang lain, lalu menjadi perbincangan hangat di lapo [kedai] tuak, tapi si wartawan tidak pernah menuliskannya di media tempat dia bekerja. Apa yang disampaikan Kapolsek, dari sisi jurnalisme, baru sebatas informasi dan belum menjadi berita.
Setiap redaksi media memiliki otoritas penuh untuk menentukan informasi apa yang akan mereka beritakan dan informasi apa yang akan dibuang ke tempat sampah. Acara seremonial di pondok pesantren Abu Bakar Ba’asyir misalnya bisa jadi berita utama di halaman depan koran Republika, tapi kegiatan itu bisa tidak dianggap berita sama sekali oleh redaksi Koran Tempo. Nilai berita: berita tidak harus menarikLalu bagaimana reporter koran dan redaktur menentukan berita? Pertama, tergantung “selera” masing-masing media, seperti contoh kasus Republika dan Koran Tempo di atas. Selera di sini pun berlapis: mulai selera reporter yang meliput, selera koordinator liputan yang memberi perintah, selera redaktur halaman yang mengedit naskah, selera pemimpin redaksi yang menentukan penerbitan, sampai selera juragan media yang merupakan penguasa tertinggi. Kedua, berdasarkan batasan-batasan umum dalam ilmu jurnalistik, yaitu nilai berita:
Jangan salah paham, jangan mengira bahwa yang namanya berita haruslah menarik. Bukan seperti itu. Tidak semua berita adalah hal menarik. Penting — Menteri Pendidikan mengumumkan, semua murid sekolah negeri akan kembali dikutip iuran sekolah; ini berita, karena penting, tapi tidak menarik. Setiap pukul 00.00 anjing-anjing di kampungmu selalu melonglong hingga membuatmu merinding; ini menarik jadi bahan pembicaraan antar-tetangga, tapi bukan berita. Dekat — Seorang nenek [jangan tulis nenek tua] tewas tertabrak kereta api di Kota Medan bisa jadi berita halaman depan suratkabar terbitan Sumatera Utara. Jumlah besar — Redaksi harian Waspada, Medan, tidak akan menerbitkan berita nenek ketabrak tadi karena ada berita dari tempat yang jauh, USA, 100 orang tewas keracunan makanan. Unik — Kau kaget tiba-tiba fotomu muncul di koran lokal. Rupanya kau diberitakan karena kau selalu ranking 1 mulai SD, SMP, hingga SMA, tanpa pernah juara 2 atau 3. Paling — Manusia tertinggi-manusia terpendek bertemu, berita semacam ini akan ditulis koran terbitan negara manapun. Ngetren — Istilah Tak gendong, tak gendong…, layak jadi berita media untuk saat ini. Terkenal — Kau ngomong kasar, mencaci-maki temanmu dengan fu** you, tidak akan pernah jadi berita koran. Ketika Presiden Obama yang mengucapkan kata itu, dijamin sukses jadi berita utama CNN. Hal-hal kecil pada diri orang terkenal seperti gubernur, anggota DPR, atau selebriti selalu jadi santapan wartawan. Baru terjadi — Sore ini hujan lebat mengakibatkan jalan-jalan Kota Jakarta macet layak diberitakan koran terbitan besok pagi. Informasi mengenai petir menyambar rumah penduduk dua bulan silam akan masuk ke tempat sampah meja redaksi karena sudah basi. Salah satu nilai saja dari item di atas terpenuhi, itu sudah layak disebut [calon] berita. Maka apabila kau mendengar ada wartawan berkata, “Ah, informasimu tidak menarik, tidak layak kutulis,” mungkin dia belum paham apa itu nilai berita — bahwa berita tidak harus menarik. Jadi definisi berita tidaklah sekaku teori yang diajarkan di bangku kuliah jurnalistik — aku tidak pernah kuliah, tapi pernah kulihat buku teks seorang mahasiswa jurusan jurnalisme. Sembilan tahun lalu semasa aku masih bekerja sebagai redaktur Radar Medan, suratkabar harian milik Jawa Pos Grup, dalam perbincangan lewat telepon dengan seorang teman wartawan daerah:
Yang tidak ada itu pun sebenarnya ada. Yang disangka bukan berita pun bisa jadi berita. Mirip tapi berbeda dengan “teori ateis”: Sangat mudah dimengerti oleh anak-anak, tapi sangat rumit dipahami oleh orang dewasa. Cari dengan Google - Ketik kata kunci dalam kotak
|
Posted: 08 Aug 2009 01:33 AM PDT Menurut narasumber berita, seorang pemburu hantu profesional, cara ini bisa dipraktikkan oleh siapa saja. Namun dia memberi peringatan agar hati-hati. Peralatan yang dibutuhkan untuk menangkap hantu tidak rumit, hanya berupa permen, lilin, dan wadah kaca atau stoples. “Aku tidak tahu mengapa. Tapi memang hantu tidak tahan terhadap lilin dan permen Tootsie Roll, dia akan masuk ke dalam wadah gelas itu,” kata DR. Jozef Kaposi, seorang ghost buster atau penangkap hantu, kepada wartawan di Budapest seperti dikutip Weekly World News. Cara menangkap hantu adalah dengan memasukkan lilin — yang telah dihidupkan lebih dulu — dan permen ke dalam stoples, lalu letakkan di tempat yang diduga dihuni hantu, paling bagus pada tengah malam. “Begitu masuk ke dalam stoples kaca, energi dari lilin akan menarik hantu. Setelah hantunya masuk, segera tutup wadah supaya hantu tidak keluar. Memang terdengar tidak masuk akal, tapi semudah itulah cara menangkap hantu,” kata Kaposi.
DR. Jozef Kaposi menemukan cara menangkap hantu ini ketika dia sedang berburu hantu di sebuah toko. Dia melihat bahwa hantu cenderung mendekat pada tumpukan permen yang ada di toko itu. Teknik penemuan Kaposi mendapat pujian dari peneliti dan paranormal dari berbagai negara. Mereka menyebutnya “teknik yang brilian karena sederhana”. Namun DR. Kaposi tidak menyarankan cara menangkap hantu ini dilakukan oleh pemburu hantu amatiran. Blog Berita: Aku jadi teringat, dulu waktu masih kanak-kanak, teman-temanku sering mengaku bisa melihat hantu. Caranya mudah. Lakukan pada sore hari menjelang gelap. Ambil air yang menetes dari kawat jemuran, lalu usapkan ke mata. Pergilah ke tempat-tempat yang rawan hantu, seperti lokasi kuburan atau pohon bambu. “Begu! Begu! Begu…!” kata seorang temanku suatu ketika, sambil berlari kencang. Begu adalah bahasa Batak Toba untuk hantu. Aku dan teman-teman pun ikut berlari seribu langkah. Nggak tahu benar atau tidak dia melihat hantu.
|
Teroris Noordin menyaru wanita, terjepit di kamar mandi saat ditembaki Densus 88 Posted: 07 Aug 2009 09:14 PM PDT Si Teroris Noordin M Top sering menyamar dengan berpakaian perempuan, demikian VivaNews mengutip berita TV One. Dia dikepung pasukan Densus 88 Anti-Teror dalam sebuah rumah di tengah sawah di Temanggung, Jawa Tengah, sejak semalam. “Nama saya Noordin M Top!” teriak seorang pria dari dalam kamar mandi. Sejumlah media nasional termasuk stasiun televisi Metro TV dan TV One belum mendapat kepastian apakah Noordin tertembak mati. Namun Kompas menulis berita berbahasa Inggris dengan judul Noordin M Top ‘Shot Dead’. Diberitakan Kompas, di dalam rumah kecil itu teroris Noordin Top bertahan sendirian. Ada juga informasi, seorang nenek dan tiga anak-anak berada di dalam rumah bersama Noordin; tidak jelas apakah mereka dijadikan sandera atau bagaimana. Polisi telah menangkap lima orang dari dalam rumah, dua di antaranya diduga kaki-tangan Noordin. Sedangkan teroris itu bertahan sendirian dalam rumah, demikian berita laporan Tempo Interaktif. Polisi khusus anti-teror memberondong rumah Noordin dengan peluru dan ledakan. Aparat Mabes Polri menggunakan robot pengintai beroda empat yang dilengkapi dengan kamera, tulis Okezone. Tempo Interaktif menulis kronologi penyerangan pasukan Densus 88 Anti-Teror terhadap rumah Noordin M Top sejak Jumat kemarin: Jumat (7/8) 24.00 Polisi meminta warga menjauh dari rumah. Sabtu (8/8) 5.30 Satu ledakan bom diarahkan ke rumah Jahri. Ledakan agaknya untuk memecah pintu rumah. 5.32 Robot penjinak bom dimasukkan dalam rumah dan sebagian polisi mendekati rumah. 6.00 Sebagian pasukan naik ke bukit kecil yang berada di belakang rumah. Pasukan Brimob mensterilkan radius sekitar 200 meter dari rumah. 6.03 Pasukan mendekati rumah Jahri dari depan. 6.41 Beberapa anggota pasukan masuk ke dalam rumah. Sebagian menengok ke dalam rumah. 6.45 Anggota pasukan menjauh dari rumah. 6.46 Ledakan besar terjadi kembali. 7.25 Ledakan besar terjadi kembali. Video laporan Metro TV dari lokasi rumah teroris Noordin M TopVideo penyerangan Densus 88 Anti-TerorUPDATE: Judul berita TV One menyebutkan teroris Noordin M Top tewas. Mobil ambulans mendekati rumah tersebut, tapi belum ada pejabat kepolisian yang memastikan korban tewas adalah Noordin. Dipastikan Noordin Top tewas ditembakUPDATE Pukul 14:26: Viva News menulis, polisi memastikan bahwa Noordin Top telah tewas tertembak. Sementara di InilahCom, pengamat intelijen Soeripto yang juga anggota DPR menyesalkan mengapa polisi tidak menangkap teroris itu dalam kondisi hidup. Bila dia ditangkap hidup-hidup, maka bisa dikorek informasi siapa sebenarnya pemberi order untuk melakukan teror di Indonesia, kata Soeripto.
Teroris Noordin menyaru wanita, terjepit di kamar mandi saat ditembaki Densus 88 This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
You are subscribed to email updates from Blog Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar