mau uang gratis?.... tiap usaha klik jari anda?

cari uang gratis..... tanpa terlalu susah?

Senin, 17 Agustus 2009

Kakekku selalu berdiri menghormat di depan radio tabung

Kakekku selalu berdiri menghormat di depan radio tabung


Kakekku selalu berdiri menghormat di depan radio tabung

Posted: 16 Aug 2009 10:43 AM PDT


Aku tidak akan munafik dengan berpura-pura mengatakan bahwa bulu kudukku berdiri bila mendengarkan lagu Indonesia Raya. Aku takkan berbohong mengatakan bahwa rasa nasionalismeku membara setiap mengikuti upacara penaikan bendera Merah Putih saban hari Senin pagi semasa sekolah dulu.

Tapi aku akan mengatakan bahwa ada satu simbol keindonesiaan yang membuatku ingin dilahirkan sebelum 1945, yaitu suara Bung Karno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Semasa kanak-kanak, aku selalu heran melihat kakekku, bapaknya bapakku, apabila dia mendengarkan radio. Saat itu dia sudah berumur 70-an. Kakekku seorang pensiunan kepala kantor pos. Sehari-hari dia mengenakan sarung dan kopiah, dan mengisap rokok memakai cangklong.

Belum ada televisi di rumah kakekku, hanya sebuah radio tabung yang kalau tak salah ingat bermerek Philips. Dia mendengarkan siaran RRI dan radio-radio luar negeri. Kakekku lancar membaca dan menulis dalam bahasa Belanda. Tulisan tangannya sangat rapi; aku belum pernah melihat tulisan secantik itu hingga kini.

Jika ada lagu Indonesia Raya terdengar di radio, dia akan segera meletakkan komik Kopingho dan rokok dari tangannya, lalu berdiri tegap di depan radio. Pecinya dibetulkan posisinya, dan tangan kanannya mengambil sikap menghormat. Dia berdiri dengan sempurna, tak ubahnya seorang militer.

Dia akan terus berdiri seperti itu hingga lagu kebangsaan usai…, memakai sarung. Aku hanya terdiam melihatnya, tak mengerti.

Suara Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945

YouTube

Video lagu Indonesia Raya asli

YouTube

Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2009.

Sekali Merdeka Tetap Merdeka!

Sekali NKRI Tetap NKRI!

Merdeka, Indonesiaku!

Cari dengan Google - Ketik kata kunci dalam kotak

  • Mungkin anda yang memakai email Yahoo tidak bisa melihat foto/gambar ilustrasi dalam artikel-artikel Blog Berita ini. Untuk menampilkan foto, lihat di bagian atas email Yahoo, klik tulisan SHOW IMAGES.
  • Artikel ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya www.blogberita.net dan membuat tautan-balik. Untuk BERKOMENTAR soal topik tulisan, KLIK JUDUL ARTIKEL.
  • Kuucapkan terima kasih buat anda yang setia membaca artikel Blog Berita via email. Sampai Juni 2009 pelanggan Blog Berita sudah mencapai 2.500 orang. Beritahukan kepada teman anda untuk berlangganan Blog Berita secara gratis. Salam, Jarar Siahaan -- www.blogberita.net

Kakekku selalu berdiri menghormat di depan radio tabung

tafbutton blue16 Kakekku selalu berdiri menghormat di depan radio tabung

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Mobil Ephorus HKBP masuk jurang 500 meter

Posted: 16 Aug 2009 07:48 AM PDT


Pendeta DR Bonar Napitupulu [60 tahun], Ephorus Huria Kristen Batak Protestan [HKBP], salah satu gereja terbesar di Asia Pasifik, malam ini dilarikan ke rumah sakit HKBP Balige bersama isterinya. Mobil yang dikemudikan Ephorus masuk ke jurang Sipintupintu, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, hingga sedalam 500 meter.

Oleh Jarar Siahaan — www.blogberita.net

ephorus hkbp pendeta bonar napitupulu Mobil Ephorus HKBP masuk jurang 500 meter

Pdt Bonar Napitupulu-hkbp.or.id

Ratusan warga masyarakat Balige malam ini masih memadati pintu gerbang ruang unit gawat darurat rumah sakit HKBP Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Sebagian dari mereka menangis sambil berdoa. “Bagaimana Ompung itu, bagaimana kondisinya?” tanya warga pada orang-orang yang keluar dari ruang UGD.

“Mukjizat Tuhan. Ompung Ephorus dan isteri beliau selamat,” kata seorang warga.

Wajar disebut sebagai mukjizat, karena mobil yang dikemudikan langsung oleh Ephorus HKBP Pendeta Bonar Napitupulu masuk ke dalam jurang Sipitupitu hingga kedalaman 500 meter. “Terima kasih, Tuhan, mauliate ma, Tuhan,” kata warga yang masih ramai di RS HKBP Balige hingga berita ini diterbitkan.

Ditolong Pendeta Martin Manullang

Salah satu yang menolong untuk mengeluarkan Ephorus dari mobil di dalam jurang adalah Pendeta Martin Manullang, seorang pendeta yang bertugas di HKBP Simorangkir, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Martin sendiri mengalami luka-luka di bagian kakinya akibat terkena pecahan kaca dan beberapa kali terjatuh.

Pdt Martin Manullang

Pdt Martin Manullang

Kepada Blog Berita di rumah sakit HKBP Balige, Pendeta Martin menceritakan, sore menjelang gelap tadi dia tengah melintas dari arah Tarutung menuju Kota Medan. Dia melihat beberapa mobil berhenti di tepi jalan, dan ada orang yang berkata, “Ephorus! Mobil Ephorus masuk jurang!”

“Saya sempat tidak yakin. Lalu saya nekad turun ke jurang bersama tiga atau empat orang warga,” kata Pendeta Martin.

Menurutnya, kondisi mobil Ephorus rusak parah di kedalaman jurang. “Saya kira ada sekitar 500 meter ke dalam.”

Di bawah jurang Sipintupintu dia melihat Ephorus HKBP dalam kondisi sadar dengan luka di bagian kepala. Isteri Ephorus, Tarapul Shinta Ria Sitanggang, bersama dua wanita lain di dalam mobil juga sadar. Mereka berempat selamat, dengan luka di kaki dan kepala.

Proses menyelamatkan keempat korban kecelakaan tidaklah mudah, apalagi tidak ada tali yang mereka pakai. Beberapa kali Martin terjatuh ketika mencoba naik membawa Ephorus. Telapak kaki Martin tampak terluka. “Karena pecahan kaca,” katanya.

Aparat polisi segera berada di lokasi untuk memberikan pertolongan. Satu persatu korban kecelakaan dikeluarkan dari jurang dan dilarikan ke rumah sakit. Ephorus Pendeta Bonar Napitupulu lebih dulu tiba di RS HKBP Balige. Sekitar pukul 8 malam tadi mobil ambulans datang membawa isteri Ephorus, Tarapul Sitanggang, dan selanjutnya disusul dua korban lain.

Kata Martin, mobil Ephorus sedang dalam perjalanan kembali dari arah Medan menuju Tarutung. Belum diketahui apa yang menyebabkan mobil tersebut masuk ke jurang Sipintupintu. “Ephorus tidak memakai sopir, Ephorus sendiri yang menyetir,” katanya.

Blog Berita belum bisa mewawancarai Ephorus HKBP di ruang perawatan, tetapi dia terlihat dalam kondisi sadar. Informasi yang diterima weblog ini pada pukul 09.40 malam, ada rencana membawa Ephorus dan para korban untuk berobat ke rumah sakit di Medan.

Selama puluhan tahun jurang Sipintupintu di perbatasan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Tapanuli Utara memang rawan kecelakaan. Di sana sering mobil masuk ke jurang dengan memakan korban jiwa. Karena itulah warga Balige mengatakan ini sebagai mukjizat Tuhan; Ephorus HKBP Pendeta Bonar Napitupulu dan isteri selamat meskipun masuk jurang hingga 500 meter.

  • Mungkin anda yang memakai email Yahoo tidak bisa melihat foto/gambar ilustrasi dalam artikel-artikel Blog Berita ini. Untuk menampilkan foto, lihat di bagian atas email Yahoo, klik tulisan SHOW IMAGES.
  • Artikel ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya www.blogberita.net dan membuat tautan-balik. Untuk BERKOMENTAR soal topik tulisan, KLIK JUDUL ARTIKEL.
  • Kuucapkan terima kasih buat anda yang setia membaca artikel Blog Berita via email. Sampai Juni 2009 pelanggan Blog Berita sudah mencapai 2.500 orang. Beritahukan kepada teman anda untuk berlangganan Blog Berita secara gratis. Salam, Jarar Siahaan -- www.blogberita.net

Mobil Ephorus HKBP masuk jurang 500 meter

tafbutton blue16 Mobil Ephorus HKBP masuk jurang 500 meter

Pardamean Siahaan gali tengkorak bapaknya dan tidur bersama 1 tahun

Posted: 16 Aug 2009 04:27 AM PDT


PARDAMEAN SIAHAAN MEMEGANG KARUNG BERISI TENGKORAK BAPAKNYA.

PARDAMEAN SIAHAAN MEMEGANG KARUNG BERISI TENGKORAK BAPAKNYA.

Seorang pria menggali kuburan ayahnya, mengeluarkan seluruh tulang-belulang, membawanya pulang ke rumah dan tidur bersama tengkorak itu selama hampir satu tahun. Baru terungkap Sabtu kemarin. Berita yang aneh tapi nyata dari Balige.

“Ada dulu janjiku mau bikin kuburan semen [untuk bapak], tapi belum bisa kupenuhi. Maklumlah kehidupan sekarang ini susah,” kata Pardamean Siahaan [35 tahun], warga Desa Sibolahotang Sas, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Selama ini tidak ada yang tahu bahwa dalam sebuah rumah tua yang dikelilingi kuburan di Sosor Merdeka, Desa Tampubolon Lumban Atas, Kecamatan Balige, terdapat tengkorak manusia yang “diajak” tidur bersama oleh Pardamean Siahaan. Barulah pada Sabtu [15/8] kemarin ketahuan.

Siang itu dua orang lelaki sedang “mangaragat” tuak dari pohonnya tidak jauh dari sebuah rumah tua di Sosor Merdeka. “Lihat dulu, apakah si Parda [panggilan Pardamean] masih tidur di dalam,” kata seorang kepada temannya. Dia pun masuk ke dalam rumah lewat jendela, tapi Pardamean tidak sedang berada di sana.

Dalam rumah papan tersebut terlihat beberapa perangkat dapur seperti periuk kecil, piring, cangkir, dll. Ada juga beberapa kain. Pemuda itu lalu menemukan sebuah karung plastik putih. Dia penasaran, lalu melihat isinya. Tengkorak manusia! Tengkorak lengkap, mulai kepala, lengan, hingga kaki, tetapi sudah terpisah.

tengkorak kepala Pardamean Siahaan gali tengkorak bapaknya dan tidur bersama 1 tahun

TIDUR BERSAMA TENGKORAK BAPAK

Berita pun tersiar. Warga Desa Tampubolon Lumban Atas langsung mencurigai Pardamean Siahaan, karena selama ini dia sering tidur di rumah reyot yang sudah lama ditinggalkan pemiliknya itu. Anggota Polsek Balige datang ke lokasi. Pardamean juga tiba di sana.

Kepada polisi, lelaki lajang ini mengakui tulang-belulang itu adalah tengkorak ayahnya sendiri yang sudah lebih 20 tahun silam meninggal dunia. Parda mengatakan, hampir satu tahun lalu dia menggali kuburan ayahnya di kompleks pemakaman Uma Rihit, Kecamatan Balige. Dia menggali sendirian, mulai pagi hingga sore, lalu pada malam harinya seluruh tengkorak bapaknya dibawa ke sebuah rumah kosong di Desa Tampubolon Lumban Atas. Di rumah itulah dia tinggal dan tidur bersama tengkorak mendiang bapaknya hingga terungkap kemarin.

Alasan Pardamean menggali dan membawa pulang tengkorak bapaknya adalah karena dia pernah mendapat bisikan, atau semacam mimpi, untuk melakukan hal tersebut. Dia juga berkata, dirinya pernah bertekad membangun makam semen untuk bapaknya tetapi belum bisa dikabulkan. “Antusima maol ni ngolu saonari on [maklumlah sulitnya kehidupan perekonomian sekarang].”

DIKELILINGI BELASAN KUBURAN

DIKELILINGI BELASAN KUBURAN

Bila tidur di malam hari, Pardamean Siahaan terbaring berdekatan dengan tengkorak bapaknya. Tampaknya dia sangat hormat pada sang bapak. Selama dikerumuni warga dan ditanyai petugas Polsek Balige, dia memegang tengkorak itu dengan sangat hati-hati. Orang lain pun tidak diabiarkan menyentuh tengkorak bapaknya. Saat hendak membawa tulang-belulang tersebut ke kantor polisi, dengan perlahan dia menyusunnya ke dalam karung plastik dan memegangnya dengan sangat baik.

Kapolsek Balige AKP Gibson Siagian dalam wawancara Blog Berita lewat telepon Minggu siang tadi mengatakan, kuburan bapak Pardamean Siahaan telah digali kembali untuk memastikan apakah benar itu adalah tengkoraknya. Ternyata benar pengakuan Parda, tidak ditemukan lagi tulang-belulang dalam kuburan tersebut. Pihak keluarga dan pengetua adat telah memasukkan kembali tengkoraknya ke liang kubur.

“Abangnya sendiri mengatakan, tahun lalu dia pernah curiga melihat tanah kuburan bapak mereka seperti bekas digali, tapi waktu itu dia tidak menduga bahwa tengkorak di dalamnya sudah diambil oleh adiknya,” kata Kapolsek Balige. Parda telah diserahkan kepada pihak keluarganya; ada dugaan dia kurang sehat mental.

Tinggal di rumah tua, dikelilingi kuburan dan bambu

tempat memasak depan rumah Pardamean Siahaan gali tengkorak bapaknya dan tidur bersama 1 tahunPardamean Siahaan sebenarnya tercatat sebagai penduduk Desa Sibolahotang Sas, Kecamatan Balige. Di sanalah dia tinggal bersama ibunya. Namun satu tahun terakhir ini dia jarang pulang ke rumah. Setiap pulang bekerja sebagai penggembala kerbau milik orang lain, dia malah tidur di sebuah rumah tua tak berpenghuni di Desa Tampubolon Lumban Atas, masih di Kecamatan Balige.

Rumah yang angker. Warga desa tidak berani menghampirinya. Belasan kuburan mengelilinginya, di bagian samping dan belakang rumah. Tanah ini memang tempat pemakaman. Pohon bambu dan semak-belukar tinggi di mana-mana. Rumah panggung itu hanya sendiri, tidak ada rumah lain di sana. Terbuat dari kayu, sudah lapuk dan lantainya goyang-goyang bila dipijak.

“Puluhan tahun lalu ada sebuah keluarga tinggal di sana. Anak-anaknya pernah bertengkar, lalu ada yang menikam saudaranya dengan pisau. Kena persis di mata,” kata seorang warga Desa Tampubolon Lumban Atas kepada Blog Berita.

Menurut warga, selama ini mereka sering melihat Pardamean Siahaan berjalan melintas menuju rumah tua itu. “Parda bersikap baik, tidak pernah bikin ribut. Jadi kami tidak menyangka kalau di dalam rumah itu ada tengkorak bapaknya.”

Saat mengitari sekeliling rumah, Blog Berita menemukan sekitar 10 meter di depan rumah, di bawah rimbunan semak, terdapat bekas tempat pembakaran yang diduga dipakai Pardamean untuk memasak. [www.blogberita.net]

  • Mungkin anda yang memakai email Yahoo tidak bisa melihat foto/gambar ilustrasi dalam artikel-artikel Blog Berita ini. Untuk menampilkan foto, lihat di bagian atas email Yahoo, klik tulisan SHOW IMAGES.
  • Artikel ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya www.blogberita.net dan membuat tautan-balik. Untuk BERKOMENTAR soal topik tulisan, KLIK JUDUL ARTIKEL.
  • Kuucapkan terima kasih buat anda yang setia membaca artikel Blog Berita via email. Sampai Juni 2009 pelanggan Blog Berita sudah mencapai 2.500 orang. Beritahukan kepada teman anda untuk berlangganan Blog Berita secara gratis. Salam, Jarar Siahaan -- www.blogberita.net

Pardamean Siahaan gali tengkorak bapaknya dan tidur bersama 1 tahun

tafbutton blue16 Pardamean Siahaan gali tengkorak bapaknya dan tidur bersama 1 tahun

Tidak ada komentar: