JK kalah karena koruptor dan telat setor |
- JK kalah karena koruptor dan telat setor
- Anjrit! USB flash disk lebih gede dari kapasitas komputer
- Menteri Keuangan, PNS Batak millioner, dan surat PNS miskin pada isterinya
JK kalah karena koruptor dan telat setor Posted: 23 Jul 2009 12:18 AM PDT Aku senyum-senyum membaca komentar pengurus Partai Golkar, Indra Piliang. Menurutnya, Jusuf Kalla-Wiranto kalah dalam pemilihan presiden 2009 adalah karena ulah koruptor dan karena telat menyetor uang honor untuk saksi-saksi di TPS. Kambing hitam kali ini: koruptor nangis“JK tidak banyak didukung karena kebijakan JK adalah memberantas korupsi. Banyak kepala daerah yang menangis minta dibebaskan dan JK selalu menjawab dengan tegas. Dia tidak pernah membantu siapapun di [tahanan] KPK,” kata Indra Jaya Piliang, pengurus Partai Golkar, [InilahCom]. Ah…, masak iya…. Sebutin dong contoh barangnya, satu-dua saja kepala daerah dari banyak KDH yang ditolak JK itu.
Indra Piliang seperti dikutip DetikCom juga mengatakan alasan lain kekalahan JK, yaitu karena terlambatnya pengiriman uang untuk saksi JK-Win. “Uang saksi baru datang satu hari sebelum pencontrengan, beberapa daerah malah terlambat. [Karena itu] paling tidak saksi dan keluarganya bisa tidak memilih JK.”
Cari dengan Google - Ketik kata kunci dalam kotak
|
Anjrit! USB flash disk lebih gede dari kapasitas komputer Posted: 22 Jul 2009 11:23 PM PDT Kita pengguna komputer baru dua-tiga tahun terakhir ini merasakan betapa besarnya memori USB flash disk ukuran satu giga atau empat giga. Dikalungkan di leher atau dimasukkan dalam kantong baju, rasanya sangat terbantu karena tidak perlu lagi membawa-bawa CD atau disket. Dan sekarang sudah muncul lagi penyimpan data mini dengan kapasitas monster: 256 GB! Ini setara dengan dua kali lebih besar dari memori hardisk komputer kebanyakan. Anjrit! Ke dalamnya bisa dimasukkan lebih 50 ribu gambar beresolusi tinggi, atau hampir 400 CD, atau dokumen teks yang ditumpuk sebesar tower setinggi satu kilometer. Kecepatan menyimpannya 20 MB per detik, dan membaca 10 MB per detik. Produk bernama Data Traveler 300 ini dikeluarkan Kingston, spesialis penyimpan data. Disertai software pelindung password di dalamnya. Harganya masih alamak! $924 atau sekitar Rp10 juta. Kalau kau belum punya cukup uang atau tidak memerlukan penyimpan data sampai 256 giga, pilih saja USB flash disk 4 GB, juga merek Kingston, dengan harga cuma Rp99 ribu.
|
Menteri Keuangan, PNS Batak millioner, dan surat PNS miskin pada isterinya Posted: 22 Jul 2009 08:26 PM PDT Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, kalau mau kaya jangan bekerja sebagai PNS tapi jadi pebisnis. Karena standar gaji pegawai negeri sipil cukup namun tidak berlebihan, katanya dalam seminar di gedung BPK kemarin seperti dikutip Blog Berita dari Jawa Pos.
Ah, masak…, yang benar sajalah, Bu. Fakta di lapangan tidak begitu. Ini ada contoh barang, Bu, silakan dibaca.
Artikel tersebut ditulis oleh seorang sahabatku di Jakarta, advokat-novelis Suhunan Situmorang. Baca selengkapnya: Orang Batak dan Orang Pajak. Lalu bandingkan artikel Suhunan itu dengan sebuah kisah lain yang pernah didapat Blog Berita secara eksklusif, tentang kehidupan seorang PNS miskin di Kabupaten Tobasa yang tidak mau korupsi hingga menjelang pensiun, lalu kepiluan hatinya ditulis lewat sepucuk surat kepada sang isteri, berlinang air mata. Lihat: Surat PNS miskin kepada isterinya. Berapa gaji PNSMenurut data yang pernah kubaca entah di suratkabar apa, aku lupa persisnya, PNS paling banyak di Indonesia adalah Golongan III, yaitu sekitar 50 persen dari total jumlah pegawai negeri sipil. Gaji PNS Golongan III, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009 yang diteken Presiden SBY Januari lalu, adalah berkisar antara Rp1,6 juta sampai Rp2,7 juta.
Cukupkah uang sebesar ini untuk membayar kontrakan rumah, biaya makan keluarga, biaya pendidikan dua anak, rekening listrik, pulsa handphone, kredit sepeda motor, dll? Kalau tidak cukup, lantas dari mana? Aku mengenal banyak PNS di Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Tapanuli Utara. Hanya sedikit dari mereka — perbandingannya mungkin sekitar 10 dari 50 orang — yang tidak kaya-raya dan hidup pas-pasan. Mereka tidak bisa menabung seperti aku, gaji bulanan habis untuk biaya rutin keluarga. Sebagai tambahan penghasilan, mereka nyambi membuka warung rokok, bertani, atau mengajar kursus bagi PNS guru. Tidak punya mobil pribadi, roda dua pun dicicil, dan rumahnya ngontrak atau dibangun seadanya dari uang pinjaman bank dengan gaji dipotong setiap bulan. Selain “kesepuluh PNS” itu, yang lainnya bisa hidup lebih dari sekadar cukup: punya mobil pribadi atau rumah tipe menengah milik pribadi, dan “kepribadian-kepribadian” yang lain. Jadi menurutku: Kalau tidak sanggup hidup pas-pasan, melamarlah jadi PNS.
Menteri Keuangan, PNS Batak millioner, dan surat PNS miskin pada isterinya |
You are subscribed to email updates from Blog Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar